3. Beni Prakoso
SUMBER
http://rizur010593.wordpress.com/2012/04/25/concurency-and-parallel-computing/
http://www.dapoerilmoe.com/06%20Synchronization.pdf
http://jasait.com/linux/ubuntu-10-04-lts-ntp-server/
Tuesday, 23 April 2013
Algoritma Tersebar
1. Algoritma Lamport
Syarat : - Perlu pengurutan total seluruh kejadian
- Untuk sembarang pasangan kejadian,tidak boleh ambigu, harus di ketahui keterdahuluan kejadian
Solusi:
- Penerapan algoritma lamport untuk pengurutan kejadian
- Penggunaan stempel waktu untuk proses
Algoritma:
- Ketika proses ingin memasuki critical region, proses membangun pesan berisi nama critical region yang ingin dimasuki, nomor proses dan waktu saat itu.
- Proses mengirim pesan ke semua proses lain, secara konseptual termasuk dirinya.
Pengiriman pesan di asumsikan handal, yaitu setiap pesan di-ack. Jika komunikasi kelompok handal maka komunikasi ini dapat digunakan. Ketika proses menerima pesan permintaan dari proses lain, aksi yang diambil tergantung state-nya berkaitan dengan critical region yang diminta. Terdapat tiga kasus, yaitu:
1. Jika penerima tidak berada di critical region dan tidak ingin memasuki, penerima mengirim balik pesan OK ke pengirim.
2. Jika penerima telah berada di critical region, proses tidak menjawab. Proses mengantrikan permintaan itu
3. Jika penerima ingin memasuki critical region tapi belum melakukannya, penerima membandingkan stempel waktu pesan datang dengan pesan dikirim. Nilai terendah menang, jika pesan datang lebih rendah, penerima mengirim pesan OK. mempunyai stempel waktu lebih rendah, penerima mengantrikan pesan datang dan tak mengirim apapun
Transaksi Tersebar
Adalah eksekusi program yang mengakses data di pakai bersama di banyak situs, menjamin semua situs yang terlibat transaksi mencapai keputusan konsisten menganai kommit atau abort. Situs-situs harus sepakat.
Tuesday, 9 April 2013
Jenis Sistem Operasi Terdistribusi
Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar dan banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin banyaknya sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang membangun OS sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing, yang merupakan pengembangan dari OS opensource yang sudah ada. Beberapa contoh dari sistem operasi terdistribusi ini diantaranya :
• Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.
• Angel (City University of London). Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
• Chorus (Sun Microsystems). CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
• GLUnix (University of California, Berkeley). Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan, mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi
Kesimpulan
Dalam sistem operasi terdistribusi terjadi proses yang lebih rumit dari sistem yang biasa, tetapi dapat menghasilkan suatu sistem dengan performa dan kemampuan yang lebih. Dari uraian di atas telah banyak disinggung keunggulan-keunggulan dari sistem operasi terdistribusi. Tetapi di samping keunggulan-keunggulan yang ada sistem ini juga memiliki kelemahan yang banyak, diantaranya adalah perawatan tiap cluster yang sangat sulit, selain itu juga boros daya, karena harus menghidupkan banyak CPU, membutuhkan jaringan berkecepatan tinggi. Kelemahan-kelemahan tersebut sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan hasilnya. Misalnya saja search engine paling ramai seperti Google™, yang menggunakan teknologi ini, karena hardware
yang paling canggih saat ini masih belum mencukupi untuk menangani jutaan request ke server Google tiap detiknya, sehingga mereka harus membuat sistem pararel yang mampu melayani keperluan tersebut. Selain itu dalam dunia research, juga diperlukan sistem ini, terutama untuk melakukan perhitungan-perhitungan yang tentu saja sangat rumit dan membutuhkan pemroses yang hebat dan cepat supaya dapat segera dicari hasilnya.
Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar dan banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin banyaknya sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang membangun OS sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing, yang merupakan pengembangan dari OS opensource yang sudah ada. Beberapa contoh dari sistem operasi terdistribusi ini diantaranya :
• Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba adalah sistem berbasis mikro-kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan pemerintah selama sekitar 5 tahun.
• Angel (City University of London). Angel didesain sebagai sistem operasi terdistribusi yang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap platform aplikasi.
• Chorus (Sun Microsystems). CHORUS merupakan keluarga dari sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking, sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
• GLUnix (University of California, Berkeley). Sampai saat ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan, mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi
Kesimpulan
Dalam sistem operasi terdistribusi terjadi proses yang lebih rumit dari sistem yang biasa, tetapi dapat menghasilkan suatu sistem dengan performa dan kemampuan yang lebih. Dari uraian di atas telah banyak disinggung keunggulan-keunggulan dari sistem operasi terdistribusi. Tetapi di samping keunggulan-keunggulan yang ada sistem ini juga memiliki kelemahan yang banyak, diantaranya adalah perawatan tiap cluster yang sangat sulit, selain itu juga boros daya, karena harus menghidupkan banyak CPU, membutuhkan jaringan berkecepatan tinggi. Kelemahan-kelemahan tersebut sebenarnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan hasilnya. Misalnya saja search engine paling ramai seperti Google™, yang menggunakan teknologi ini, karena hardware
yang paling canggih saat ini masih belum mencukupi untuk menangani jutaan request ke server Google tiap detiknya, sehingga mereka harus membuat sistem pararel yang mampu melayani keperluan tersebut. Selain itu dalam dunia research, juga diperlukan sistem ini, terutama untuk melakukan perhitungan-perhitungan yang tentu saja sangat rumit dan membutuhkan pemroses yang hebat dan cepat supaya dapat segera dicari hasilnya.
3. Beni Prakoso
Tuesday, 2 April 2013
Traceroute situs google menggunakan Wifi
Kali ini saya akan melakukan traceroute pada windows. Sementara Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang
dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan
Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request Ke tujuan dengan nilai
Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar
interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur
antara host dan tujuan . Untuk dapat
melakukan traceroute kita memerlukan CMD kemudian ketikkan tracert
(spasi) www.google.com.
Dengan traceroute, kita dapat menganalisis informasi mengenai lokasi router,
tipe dan kapasitas interface, tipe dan fungsi router, serta batas-batas network
yang dilalui, berdasarkan DNS interface yang dilalui.
saya melakukan tarceroute menggunakan wifi speedy di kantor. Pada gambar diatas dijelaskan bahwa itu menelusuri
rute ke google.com, memberitahu kita
alamat IP dari domain tersebut, berapa jumlah maksimum hop disini terdapat 28 max hop dan memberikan
informasi tentang setiap router yang melewati hingga ke tujuan. pada No 1 menunjukkan gateway internet di jaringan trace
route ini
dilakukan dari wifi speedy. No.2 dan 3 menunjukkan ISP komputer asal terhubung ke (speedy.telkom.net.id)
3. Beni Prakoso
Subscribe to:
Posts (Atom)